Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap dengan Baja Ringan
Sebagai seorang Arsitek tentu harus tahu tentang banyak jenis Material Bangunan, salah satunya adalah Baja Ringan. Saat akan menggunakan Konstruksi Baja Ringan untuk Atap, tentu terlebih dahulu penting untuk tahu Kelebihan dan Kekurangannya.
Berikut ini adalah Penjelasan tentang Kelebihan dan Kekurangan menggunakan Struktur Baja Ringan untuk Atap Bangunan.
Kelebihan Baja Ringan
Jika kita bandingkan rangka atap kayu atau baja konvensional, rangka atap Baja Ringan memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan
Sifat baja ringan ini memudahkan proses transportasi dan konstruksi rangka atap. Kekuatan yang tinggi per satuan beratnya membuat baja ringan memiliki potensi bebab mati yang cukup kecil. Oleh karena itu, baja ringan cocok untuk dipakai sebagai struktur atap terutama yang memiliki bentang yang cukup besar.
2. Sifatnya liat/ tangguh serta memiliki Daktilitas yang bagus.
Sifat liat adalah kemampuan sebuah material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar. Baja sanggup menahan deformasi yang besar tanpa menyebabkan keruntuhan pada beban tarik. Baja mampu menahan beban deformasi baik selama proses fabrikasi, transportasi, maupun konstruksi tanpa menyebabkan kehancuran.
Hal ini berbeda dengan material baja konvensional atau kayu yang bersifat keras dan getas yang akan langsung hancur apabila terkena beban kejut. Rangka atap baja ringan bisa memberikan kelenturan, beban kejut, dan beban geser sehingga bentuk strukturnya pun bisa lebih fleksibel.
3 Mempunyai sifat yang seragam karena yang memproduksi pabrik.
Baja dengan produksi dengan standar mutu yang seragam sehingga kualitasnya tidak banyak berubah sepanjang penggunaan. Karena produksinya oleh pabrik, produk ini juga memiliki mutu yang konsisten.
4. Tahan terhadap serangan rayap sehingga lebih tahan lama.
Hal ini merupakan kelebihan penggunaan produk ini kita bandingkan dengan kayu karena baja ringan tidak terpengaruh serangan rayap. Oleh karena itu rangka atap baja ringan memiliki usia pakai yang cukup lama. Dalam kondisi tertentu, baja ringan juga tidak memerlukan pemeliharaan atau perawatan yang intens. Hal ini bisa menghemat pengeluaran dalam jangka panjang.
5. Tahan terhadap karat
Material baja ringan tahan terhadap karat sehingga tidak memerlukan finishing cat lagi. Harganya juga lebih murah jika kita bandingkan stainless steel yang memiliki keunggulan yang sama. Setelah kita bongkar, baja ringan tetap memiliki nilai yang bisa kita manfaatkan kembali. Baja ringan bisa kita daur ulang setelah pemakaiannya selesai sehingga lebih ramah lingkungan.
6.Proses pemasangan relatif cepat.
Proses instalasi atau pemasangannya memerlukan waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar tiga hari hingga satu minggu tergantung tingkat kerumitan dan luasan atap. Hal ini karena baja ringan mudah kita sambung dengan berbagai jenis sambungan seperti baut, keling, atau las. Selain itu dengan bobotnya yang ringan, mengurangi kesulitan selama proses konstruksi.
Kekurangan Baja Ringan
Selain beberapa kelebihan yang telah dijelaskan di atas, pahami juga beberapa kekurangan dari Baja Ringan Berikut ini
1. Harga Terbilang Lebih Mahal dari Material Lain
Harga bahan atau material bangunan memang sangat erat kaitanya dengan kualitas dan ketahanan material itu sendiri. Seperti halnya baja ringan, dengan kualitas yang kuat serta awet dan tahan lama, biasanya dibanderol menjadi cukup mahal. Terutama bila dibandingkan dengan harga material kayu dan baja konvensional.
Baja ringan per 6 cm diberi harga sekitar Rp 30.000 sampai dengan Rp 120.000. Perbedaan harga ini erat kaitannya dengan kualitas masing-masing baja ringan yang berbeda. Belum lagi, itu harus ditambah dengan perlengkapan lain-lain.
2. Membutuhkan Perlengkapan Tambahan
Membuat atap rumah tinggal menggunakan material baja ringan tidak sesimpel itu untuk dilakukan. Untuk pemasangan, masih banyak perlengkapan lainnya yang perlu disiapkan seperti sekrup, alumunium foil, genteng metal dan lain sebagainya. Sehingga biaya akan semakin mahal jika dijumlahkan.
3. Membutuhkan Tenaga Ahli dan Alat Khusus
Tidak semua tukang bisa mengerjakan pemasangan atap baja ringan, sebab material baja ringan tidak bisa sembarang pasang. Harus dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan yang matang karena salah sedikit bisa berakibat fatal atau bahkan roboh dan membahayakan. Jika tidak presisi, baja ringan tidak akan bisa dipasang. Itulah kenapa butuh tenaga ahli.
Untuk itu, kamu perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan menggunakan atap baja ringan. Biasanya jasa konsultasi disediakan oleh toko yang menjual material tersebut atau perusahaan baja ringan itu sendiri.
4. Material Baja Ringan Tidak Fleksibel
Bahan atau material pemasangan atap umumnya menggunakan bahan kayu, hal ini karena kayu memiliki sifat fleksibel. Rangka kayu dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk material baja ringan.
Baja ringan tidak dapat dibentuk mengikuti profil tertentu. Umumnya, desain harus mengikuti bentuk baja. Inilah yang jadi kelemahan atap baja ringan, walaupun tetap bisa disesuaikan.
5. Meski Kuat, Penampakannya Kurang Estetis
Ditinjau dari segi kekuatan, atap baja ringan memang terlihat kokoh, awet dan tahan lama. Itulah mengapa banyak yang tertarik untuk beralih menggunakan atap baja ringan. Namun, dilihat dari segi estetika atau keindahan, tampilannya memang kurang indah. Hal ini terlihat dengan tampilan kaku dan banyak sekali kerangka yang digunakan.
Semakin berat penutup atapnya, maka kerangka baja ringan yang digunakan juga harus semakin rapat. Hal ini berhubungan dengan konstruksi untuk menambah kekuatan pondasi bangunan. Itu artinya, nilai estetikanya akan semakin buruk. Terutama bila tenaga ahli tidak memiliki keahlian desain yang mempuni.
Sebenarnya, hal di atas dapat disiasati dengan mengaplikasikan plafon sebagai penutup tampilan kerangka yang kurang estetis. Atau bisa juga menggunakan desain terbaru yang sengaja memperlihatkan tampilan kerangka dengan mengedepankan kerapihan dan teori pengulangan desain.
6. Rentan Terkena Hempasan Angin
Menggunakan atap rumah tinggal berbahan baja ringan memang relatif kuat dan awet atau tahan lama. Namun, aplikasi atap baja ringan tidak disarankan bagi pemukiman di daerah yang berangin cukup kencang.
Hal ini dikarenakan sistem pemasangan pada sambungan kerangka atap baja ringan hanya menggunakan baut. Maka di daerah yang berangin cukup kencang perlu mempertimbangkan kembali pemakaian atap baja ringan.
Jika pemasangannya kurang baik atau ada kesalahan, resikonya akan mudah terkena hempasan angin. Hal ini akan membahayakan penghuni rumah tinggal tersebut.
7. Kesalahan dalam Menghitung Bisa Berakibat Fatal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa atap baja ringan ini tergantung pada kerangkanya. Semakin berat penutup atap, semakin rapat kerangkanya. Maka harus benar-benar diperhitungkan dengan matang, teliti dan tidak boleh ada kesalahan. Agar atap yang terbentuk awet, kerangka baja ringan dapat dipasang dengan struktur jaring.
Perlu ketelitian khusus dalam memperhitungkan pemasangan kerangka baja ringan apabila ada kesalahan, maka bisa berakibat fatal atau bahkan roboh. Hal lain yang perlu diperhitungkan seperti pemuaian dan penyusutan pada baja, dan lain sebagainya.
Jika ingin menggunakan atap baja ringan, sangat disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya. Dengan begitu, aplikasi atap baja ringan bisa kuat dan awet, serta desainnya bagus atau estetis.
8. Tidak Disarankan untuk Rumah Tinggi
Bagi yang ingin membuat rumah dengan atap tinggi atau bahkan bertingkat, lebih baik tidak menggunakan material atap berbahan baja ringan.
Hal ini karena atap baja ringan beresiko terkena hempasan angin. Lebih baik pilih material lain saja. Kelemahan atap baja ringan ini tidak akan kamu temukan pada material lain dengan fungsi yang sama.
Itulah penjelasan mengenai Kelebihan dan Kekurangan menggunakan Konstruksi Baja Ringan untuk Atap Bangunan, semoga bermanfaat.
Referensi
- bildeco.com/blog
- blog.spacestock.com