Peran Arsitek Dalam Pemindahan Ibu Kota Indonesia
Sekarang ini sedang ramai diberitakan mengenai pemindahan ibu kota Indonesia, yang sudah di umumkan oleh Presiden Joko Widodo akan pindah ke Kalimantan Timur, yang berlokasi di dua Kebupaten, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Dalam hal Desain dan Perencanaan Ibu Kota Baru, tentu akan melibatkan berbagai macam pihak profesional, termasuk arsitek.
Peran arsitek di sini sangatlah penting, karena arsitek yang terlibat dalam perancangan ibu kota, diharapkan mampu menghasilkan desain Ibu kota yang efektif dan efisien.
Selain Efektif dan Efisien, arsitek juga harus mampu menghasilkan desain yang tidak hanya baik untuk masa sekarang, tapi juga mampu bertahan hingga masa mendatang.
"Kalau sudah jadi pertimbangan pemerintah pusat dan DPR saya kira kita dukung. Cuma sebagai arsitek saya melihat desain dan asumsi kota baru banyak hal-hal kurang tepat. Asumsinya lahannya terlalu luas, 200.000 hektar untuk 1,5 juta penduduk. Menurut saya boros lahannya," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (26/8/2019).
"Jadi kalau 1,5 juta penduduk, tanahnya cukup 35.000 hektar saja. Kalau akan dihuni 1 juta penduduk tapi lahannya 200.000 hektar, kebayang borosnya aspal, kabel, infrastruktur hanya untuk mengakomodir penduduk itu," tutur Emil.
Sebagai seorang arsitek memang harus jeli dan teliti, seperti yang kita lihat dari komentar seorang Ridwan Kamil, beliau sangatlah teliti ketika melihat data yang ada.
Saat melihat data tentang luas lahan yang akan digunakan, Ridwan Kamil langsung bisa membayangkan bagaimana jadinya, kurangnya dimana, dan seperti apa solusinya.
Oleh sebab itu ada beberapa aspek yang menurut kami penting untuk diperhatikan dan direncanakan dengan baik, yaitu
Dalam hal Desain dan Perencanaan Ibu Kota Baru, tentu akan melibatkan berbagai macam pihak profesional, termasuk arsitek.
Peran arsitek di sini sangatlah penting, karena arsitek yang terlibat dalam perancangan ibu kota, diharapkan mampu menghasilkan desain Ibu kota yang efektif dan efisien.
Selain Efektif dan Efisien, arsitek juga harus mampu menghasilkan desain yang tidak hanya baik untuk masa sekarang, tapi juga mampu bertahan hingga masa mendatang.
Komentar Ridwan Kamil
Rencana Pemindahan Ibu Kota ini juga mendapat komentar dari Ridwan Kamil yang merupakan seorang arsitek dan Gubernur Jawa Barat, beliau menyoroti soal lahan yang nantinya akan digunakan, Begini Komentarnya,"Kalau sudah jadi pertimbangan pemerintah pusat dan DPR saya kira kita dukung. Cuma sebagai arsitek saya melihat desain dan asumsi kota baru banyak hal-hal kurang tepat. Asumsinya lahannya terlalu luas, 200.000 hektar untuk 1,5 juta penduduk. Menurut saya boros lahannya," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (26/8/2019).
"Jadi kalau 1,5 juta penduduk, tanahnya cukup 35.000 hektar saja. Kalau akan dihuni 1 juta penduduk tapi lahannya 200.000 hektar, kebayang borosnya aspal, kabel, infrastruktur hanya untuk mengakomodir penduduk itu," tutur Emil.
Sebagai seorang arsitek memang harus jeli dan teliti, seperti yang kita lihat dari komentar seorang Ridwan Kamil, beliau sangatlah teliti ketika melihat data yang ada.
Saat melihat data tentang luas lahan yang akan digunakan, Ridwan Kamil langsung bisa membayangkan bagaimana jadinya, kurangnya dimana, dan seperti apa solusinya.
Aspek Penting Dalam Pemindahan Ibu Kota Baru
Peran arsitek yang tidak kalah penting dalam perencanaan Ibu Kota baru adalah, menghasilkan rancangan yang bisa menghindari berbagai masalah dalam sebuah Kota.Oleh sebab itu ada beberapa aspek yang menurut kami penting untuk diperhatikan dan direncanakan dengan baik, yaitu
- Pembagian Zoning Kawasan
- Ruang Terbuka Hijau
- Jalur Akses untuk Kendaraan dan Pejalan kaki
- Sistem Drainase
- Sistem Pengelolaan Limbah
- Keamanan
- Kenyamanan
- Serta aspek penting lain, seperti fasilitas untuk difabel dan sebagainya.